Cerita BecekKisah Becek

Tak Sanggup Menahan Nafsuku

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku
Tak Sanggup Menahan Nafsuku

Namaku Eva M, 22 tahun, saya seorang mahasiswi yang sedang kuliah di kota. Saya mengambil jurusan ilmu sosial dan sering melakukan hubungan seks dengan pacarku. Saya melakukan setiap kami bertemu, tetapi sekarang rasanya tidak mungkin untuk memuaskan nafsu seks saya.

Entah berapa lama saya berpikir, tiba-tiba muncul ide untuk menelpon Raymond dan saya mengatakan pada dia bahwa saya sedang horny.

Aku mau dengan Raymond sebab selain kontolnya cukup besar dan dia pun cukup hebat dalam berhubungan seks, saya dan dia sepakat bahwa kami saling mengisi layaknya suami istri, kesepakatan ini kami sepakati sejak hubungan seks kami yang pertama kali, entah kapan saya tidak ingat dengan pasti.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Saya dan Raymond telah beberapa kali melakukan hubungan seks. Kami tidak memiliki komitmen apapun, maksudnya, Raymond tetap hidup bebas dan saya pun tetap hidup bebas, kami tidak berkomitmen bahwa kami berstatus pacaran.

Singkat cerita, akhirnya Raymond datang ke flat saya, waktu itu pukul 17:45 wib, ia lebih cepat 15 menit dari janjinya sendiri. Pada saat dia datang, dia masuk begitu saja seperti yang biasa dia lakukan. Dia langsung duduk di sofa dan menonton TV yang sudah saya nyalakan sebelumnya. Setelah menutup pintu dan saya duduk di samping Raymond.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Raymond begitu dingin, tidak seperti biasanya, kami sempat saling berdiam dengan seribu bahasa, hingga akhirnya dia mulai membuka pembicaraan dan mengatakan pada saya bahwa sesungguhnya dia sedang malas untuk melakukan hubungan seks.

Saya katakan sekali lagi sama dia bahwa saya sedang horny dan saya benar-benar ingin berhubungan seks sambil merangkulnya dan mengesun pipi kirinya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

“Mond, sorry ya kalo kamu sedang ngga horny tetapi aku sekarang bener-bener lagi pengeenn.. dech,” kata saya pada dia.
“Tolong ya, pleasee..” lanjut saya.

Tanpa dikomando olehnya, saya beranjak dari tempat duduk, lalu menyalakan video VHS saya untuk menayangkan blue film. Entah berapa lama, dia tetap pada sikapnya, dia bersikap begitu dingin, dia hanya mengubah tempat duduknya.

Hingga pada akhirnya, nafsu seks saya sendiri semakin menggebu-gebu dengan ditambahnya visualisasi yang ditampilkan pada TV saya sendiri.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Saya memperhatikan Raymond, saya lihat wajahnya, saya lihat sorot matanya, dan saya pun melihat kemaluannya yang masih terbungkus dengan blue jeans. Tampaknya dia mulai terangsang dengan apa yang sedang dia lihat, terlihat dari penisnya yang mulai mengeras dan rasanya mau keluar dari celana jeansnya itu.

Semakin dahsyatnya nafsu saya hingga akhirnya saya pun memulai untuk melakukan hubungan seks dengannya. Pertama-tama saya sun dengan lembut pipi kirinya dan saya raba penisnya, saya elus, dan sesekali sedikit saya remas. Saya tidak lama melakukan hal itu, sebab Raymond membalasnya dengan membuka celana jeansnya, lalu membuka resletingnya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Saya tahu apa yang dia inginkan. Saya pun membantunya untuk membukakan jeans itu sebab Raymond agak sulit dengan posisinya sambil duduk, saya bantu menurunkan celana jeans serta celana dalamnya yang berwarna coklat.

Setelah dia menanggalkan celananya, saya langsung berjongkok di depannya lalu saya pun langsung menggenggam penisnya dan langsung saya jilat, kulum serta kocok dengan lembut.

Sungguh saya sudah tidak bisa menahan gejolak yang ada di dalam diri saya, saya benar-benar menikmati apa yang sedang saya lakukan, saya benar-benar bisa ikut merasakan seperti yang sedang dirasakan oleh Raymond.

Saya kulum penisnya, sesekali saya jilat pada ujungnya sedangkan tangan kanan saya, menaik-turunkan kulit penisnya dengan lembut, saya pun sesekali memasukkan salah satu jari saya pada lubang duburnya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Sambil saya kulum, sesekali saya lihat wajahnya, dia tampak menikmati kuluman serta hisapan saya. Dia memejamkan mata dan sesekali mendesah pelan.

Dia sesekali memegang kepala saya sambil mendesah kenikmatan. Sesekali melihat apa yang sedang saya lakukan sambil berusaha menjamah payudara saya yang masih terbungkus dengan pakaian saya dan bra di dalamnya. Dia pun tampak sesekali bergetar.

Sungguh saya tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, saya senang dengan reaksinya atas apa yang saya lakukan terhadap dia. Beberapa kali saya merasakan rasa asin dari beberapa hisapan saya, hingga akhirnya penis yang sedang saya kulum itu sangat keras dan berada pada posisi puncaknya. Saya tersenyum melihat apa yang saya lihat, sebab metode yang baru dan sedang saya lakukan membuahkan hasil.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Entah berapa lama saya mengulum penisnya, dan akhirnya saya pun menyudahinya. Saya berdiri dan melepaskan semua pakaian yang ada di tubuh saya, Raymond pun saya suruh membuka kaosnya lalu duduk kembali pada posisinya semula. Tampak payudara saya dan kulit saya yang putih serta bulu yang tumbuh halus di daerah atas kemaluan saya.

Untuk pembaca ketahui, saya memiliki ukuran 34B-28-38 dengan postur tinggi 169-170 cm. Setelah saya melepas semua pakaian saya, saya lalu berdiri di atas sofa, saya arahkan kemaluan saya pada wajah Raymond. Rasanya Roymond tahu apa yang saya inginkan, dia pun langsung memegang kemaluan saya dengan tangan kirinya, lalu saya angkat kaki kiri saya hingga akhirnya kemaluan saya tepat berada di depan wajah Raymond.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Dia hisap, dia jilat dan dia mainkan klitoris saya, juga dimasukkannya salah satu jarinya pada vagina saya. Saya begitu menikmati permainan Raymond dengan sesekali mendesah. Sungguh hebat permainan tangan dan lidahnya pada kemaluan saya hingga saya pun mengoyang-goyangkan kecil pinggul saya ke kiri dan ke kanan.

Saya pun tidak tahu persis berapa lama saya melakukan hal ini, hingga akhirnya saya mengangkat tubuh saya hingga menjauhkan kemaluan saya pada wajah Raymond.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Saya pun menarik Raymond untuk berdiri, dan saya turun dari sofa yang barusan saya naiki. Sambil berpaling, membelakangi Raymond, saya menarik tangannya menuju salah satu sudut flat saya yang ada jendelanya dan telah saya buka sedikit jendela tersebut.

Setelah membelakangi tubuh Raymond sehingga saya menghadap keluar, namun saya tetap memegang penisnya, saya arahkan penis itu pada vagina saya, sedang tangan kanan saya memegang salah satu bagian dari jendela.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Ooh.. rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata pada saat senjata itu masuk dalam liang surga saya, saya begitu bergejolak, nafsu seks saya semakin memburu, nafas dan detak jantung saya sudah tidak beraturan.

Saya maju mundurkan pantat saya dengan sesekali menggoyangkan ke kiri atau ke kanan atau memutar-mutar kecil pinggul saya.

Demikian pula yang dilakukan oleh Raymond, dia maju mundurkan kemaluannya sehingga terdengar suara dari gesekan antara pantat saya dengan daerah perutnya.

Sungguh, sekali lagi saya katakan bahwa saya benar-benar menikmati apa yang sedang saya lakukan, saya benar-benar menikmati hubungan seks yang sedang terjadi pada saya saat itu.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Beberapa kali saya dan Raymond mendesah karena tidak dapat menahan rasa nikmat yang kami rasakan dari hubungan seks ini. Sesekali Raymond berusaha untuk meremas payudara saya yang menggantung ke bawah dan memilin dengan lembut puting saya.

Ngilu rasanya pada saat ia melakukan ini, tetapi rasa ngilu itu tetap tidak dapat menghilangkan rasa nikmat yang saya rasakan dari vagina saya. Perasaan nikmat yang menjalar pada seluruh tubuh saya makin lama makin memuncak.

Saya menikmati setiap dorongan senjata Raymond pada lubang surga saya, saya pun menikmati setiap tarikan seolah ingin mengeluarkan kejantanan itu dari milik saya. Rasa nikmat saya akhirnya mencapai puncak, dan saya sudah tidak dapat menahan semua itu hingga saya katakan pada Raymond bahwa saya ingin orgasme.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Ketika saya mengatakan bahwa saya orgasme, Raymond pun menarik tubuh saya sehingga wajah kami begitu dekat, lalu dia mencium bibir bagian luar saya. Saya pun menekan dalam-dalam vagina saya hingga menelan semua batang kejantanannya. Sungguh rasa nikmat yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata apa yang sedang saya alami saat itu.

Semua syaraf yang ada di tubuh saya beberapa detik lamanya menegang bersamaan dengan lendir yang menyembur dari klitoris saya. Beberapa detik saya diam berdiri pada posisi saya hingga akhirnya saya kembali pada posisi saya semula memegang salah satu sudut jendela. Sedangkan Raymond melanjutkan untuk memompa penisnya di dalam lubang nikmat saya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Pada saat-saat pertama setelah saya orgasme, saya merasa lemas namun saya tetap melakukan hubungan seks, dia tetap mengeluar-masukkan penisnya dalam vagina saya. Saya merasa hampa dan lemas.

Pada saat itulah saya hanya berdiam diri dan merasakan dorongan-dorongan yang dilakukan oleh Raymond. Saya tidak lagi memutar-mutar pinggul saya ataupun ikut memaju-mundurkan pantat saya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Akhirnya saya pun memegang batang kejantanan Raymond, lalu melepaskannya dari dalam vagina saya. Saya ingin mengulum dan menghisap penisnya agar saya dapat membangkitkan nafsu seks saya lagi. Dan saya pun berbalik badan, lalu saya berjongkok hingga akhirnya penisnya itu tepat di depan wajah saya.

Saya kulum penis itu, saya hisap dan saya jilat juga pada daerah ujung penis Raymond. Masih terasa lendir saya pada penis Raymond. Namun saya tidak peduli, saya tetap hisap, kulum dan kocok penis itu.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Mungkin terlalu bernafsunya saya untuk membangkitkan nafsu seks kembali lagi, hingga akhirnya tanpa terasa sudah berapa lama saya melakukan itu. Raymond mengatakan bahwa dia ingin klimaks. Mendengar itu, saya langsung berdiri dan menyuruhnya untuk tiduran di karpet, sedangkan saya akan berada di atasnya.

Saya pegang penisnya lalu memasukkan ke dalam liang nikmat saya dengan posisi saya tetap membelakangi Raymond, saya menaik-turunkan badan saya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Mula-mula pelan-pelan namun makin lama makin cepat hingga payudara saya yang agak besar ini bergoyang-goyang secepat seperti yang saya lakukan.

Semakin cepat saya menaik-turunkan tubuh saya hingga makin cepat pula gerakan penis itu keluar masuk dalam vagina saya. Dan akhirnya Raymond mengatakan lagi pada saya bahwa dia ingin keluar.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Pertama-tama saya tidak terlalu peduli hingga akhirnya Raymond mengatakannya dengan agak teriak bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Cepat-cepat saya ambil posisi untuk dapat mengulum penis Raymond, memang benar, dalam hitungan detik setelah beberapa kali saya sempat mengulumnya,

Raymond menyemburkan beberapa kali spermanya hingga beberapa di antaranya mengenai pipi dan sekitar bibir saya.

Tak Sanggup Menahan Nafsuku – Kisah Becek.

Saya tetap mengulumnya, saya telan semua sperma Raymond hingga bersih. Dan saya jilat beberapa kali pula lubang yang ada di ujung penisnya. Beberapa kali tubuh Raymond bergetar atas perlakuan saya.

Dan kami pun akhirnya membasuh tubuh kami di dalam kamar mandi. Saya sempat membilas beberapa kali tubuh saya dengan air. Keluar dari kamar mandi, kami pun berpakaian kembali.

Kami duduk di sofa semula dan menikmati kenikmatan kami masing-masing. Saya memeluk manja Raymond, kalau saya perhatikan. Dia adalah pria yang tidak bisa dinilai jelek, baik itu wajahnya juga bentuk tubuhnya.

Kisah Becek

kisahbecek.com Kisah Becek | Kisah Dewasa | Cerita Becek | Cerita Dewasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *