Kuembat Tina Janda Kembang
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Kejadian ini terjadi saat liburan akhir semester yang lalu, aku berlibur di Bandung, satu minggu lebih aku habiskan di kota kembang ini dengan reuni bersama teman SMA yang kebetulan kuliah di sana. Saya sendiri kuliah di daerah Yogyakarta, rencananya saya pakai angkutan darat untuk menuju ke sana, sekitar jam 2 siang aku sampai di terminal Bandung.
Saat sedang asyik membolak-balik Tabloid Olahraga kesukaan saya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia 4 tahunan terjatuh di depan saya, sontak tangan ku menarik si gadis kecil itu.
“Makasih Dik, maklum anak kecil kerja nya lari-lari mulu,” ungkap seorang wanita setengah baya seraya mengumbar senyum manisnya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Walau hampir kepala tiga, Mbak Tina, demikian dia memperkenalkan dirinya pada saya, masih kelihatan seperti gadis muda yang lagi ranum-ranum nya. Dada gede (36C), pantat bahenol dibarengi pinggul seksi membuat ku terpaku sejenak memandanginya.
“Maaf, boleh saya duduk di sini?” suara Mbak Tina dengan logat sundanya yang khas memecah ‘keheningan’ saya.
“Ssii… silakan Mbak,” balas ku sambil menggeser pantat ku di bangku ruang tunggu bis antar kota di kota kembang itu.
“Mau kemana mbak?” saya coba membuka pembicaraan.
“Anu… Saya teh mau ke Jogja. Biasa beli barang-barang buat dagang. Adik mau kemana?”
“Sama, jogja juga. Mbak sendiri?” pandangan ku melirik payudara nya yang belahan nya jelas dari kaos lumayan ketat yang dipakainya.
“Ya, tapi ada yeyen kok,” katanya sambil menunjuk si kecil yang asyik dengan mainannya.
“Saya Andi Mbak,” ucapku sambil mengulurkan tangan yang langsung disambutnya dengan ramah.
“Kalo gitu saya manggilnya mas aja ya, lebih enak kedengarannya,” ungkap si mbak dengan kembali mengumbar senyum manisnya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Mungkin karena kebetulan jurusan kami sama, saya dan Mbak Tina cepat akrab, apalagi apa karena kebetulan atau gimana, kami pun duduk sebangku di bis yang memang pake formasi seat 2-2 itu.
Dari ceritanya ku ketahui kalo Mbak Tina janda muda yang ditinggal cerai suami sejak 2 tahun lalu. Untuk menyambung hidup, dia berjualan pakaian dan perhiasan yang semua dibeli dari Jogja. Katanya harga nya murah. Rencananya di Jogja 2-3 hari.
Pukul 4.30 sore, bis meninggalkan terminal tersebut, sementara di dalam bis kami bertiga asyik bercengkarama, layaknya Bapak-Ibu-Anak, dan cepat akrab saya sengaja memangku si kecil Yeyen, sehingga Mbak Tina makin respek pada saya.
Tak terasa, waktu terus berjaan, suasana bis begitu hening, ketika waktu menunjukkan pukul 11 malam. Si kecil Yeyen dan para penumpang lain pun sudah terlelap dalam tidur. Sedangkan saya dan Mbak Tina masih asyik dalam obrolan kami, yang sekali-kali berbau ha-hal ‘jorok’, apalagi dengan tawa genitnya Mbak Tina sesekali mencubit mesra pinggang saya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Suasana makin mendukung karena kami duduk di bangku urutan 4 dari depan dan kebetulan lagi bangku di depan, belakang dan samping kami kosong semua.
“Ehmm… mbak, boleh tanya ga nih, gimana dong seandainya pengen gituan kan dah 2 tahun cerainya>” tanya ku sekenanya.
“Iiihh, si mas pikiran nya.. ya gimana lagi, palingan usaha sendiri… kalo ga, ya… ini, si Yeyen yang jadi sasaran marah saya, apalagi kalau sudah sampai di ubun-ubun,” jawabnya sambil tersipu malu.
“Masa… Ga mungkin ga ada pria yang ga mau sama mbak, mbak seksi, kayak masih gadis,” aku coba mengeluarkan jurus awal.
Tiba-tiba si Yeyen yang tidur pulas di pangkuan Mbak Tina, nyaris terjatuh.. Sontak tangan ku menahannya dan tanpa sengaja tangan kami bertemu. Kami terdiam sambil berpandangan, sejenak kemudian tangan nya ku remas kecil dan Mbak Tina merespon sambil tersenyum.
Tak lama kemudian dia menyandarkan kepalanya di bahuku, tapi aku mencoba untuk tenang, karena ‘di antara’ kami masih ada si kecil Yeyen yang lagi asyik mimpi. Ya memang ruang gerak kami terbatas malam itu. Cukup lama kami berpandangan, dan di bawah sorot lampu bis yang redup, ku beranikan mencium lembut bibir seksi janda cantik itu.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Ssshhh… ahhh… mas,” erangnya, saat lidah ku memasuki rongga mulutnya, sementara tangan ku, walau agak sulit, karena Yeyen tidur di pangkuan kami berdua, tapi aku coba meremas lembut payudara seksi nan gede itu.
“Terus mas… enak… ouhhhh,” tangan nya dimasukkin aja mas, gak kelihatan kok,” rengeknya manja.
Adegan pagut dan remas antara kami berlangsung 20 menitan dan terhenti saat Yeyen terbangun.
“Mama, ngapain sama Om Andi,” suara Yeyen membuat kami segera menyudahi ‘fore play’ ini dan terpaksa semuanya serba nanggung karena setelah itu Yeyen malah gak tidur lagi.
“Oya, ntar di Jogja tinggal di mana Mbak?” tanya ku.
“Hotel Mas… Napa? Mas mau nemenin kami…???”
“Bisa, ntar sekalian saya temenin belanjanya, biar gampang, ntar cari hotelnya di sekitar Malioboro aja.”
Pukul 7 pagi akhirnya kami tiba di terminal Giwangan, Jogja. Dari terminal kami bertiga yang mirip Bapak-Ibu dan anak ini, nyambung bis kota dan sampai di kawasan Malioboro setengah jam kemudian. Setelah muter-muter, akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan double bed di kawasan wisata Jogja itu.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Setelah semua beres, si room boy yang mengantar kami pamit.
“Yeyen, mau mandi atau langsung bobo chayank?”
“Mandi aja, Ma… Oya, Om Andi nginep bareng kita ya..?” si yeyen kecil menanyaiku.
“Ya, biar mama ada temen ngobrolnya,” jawab Mbak Tina sambil ngajak Yeyen ke kamar mandi yang ada dalam kamar. Di dalam ternyata si mbak telah melepas pakaiannya dan hanya melilitkan handuk di tubuh seksinya.
Dengan posisi agak nungging, dengan telaten Mbak Yeyen menyabuni si Yeyen, dan karena pintu kamar mandi yang terbuka, nampak jelas CD hitam yang membalut pantat seksi itu. Sepertinya Mbak Tina sengaja memancing naluriku, karena walau tahu aku bisa ‘menikmati’ pemandangan tersebut, pintu kamar mandi tidak ditutup barang sedikitpun.
Tak lama kemudian, Yeyen yang telah selesai mandi, berlari masuk ke dalam kamar.
“Gimana, Yeyen udah seger belom?” godaku sambil mengedipkan mata ke arah Mbak Tina.
“Seger Om… Om mau mandi?”
Belum sempat ku jawab…
“Ya ntar Om mandinya bareng mama, sekarang Yeyen bobo ya,” celetuk Mbak Tina sambil tersenyum genit ke arah ku.
Selagi Mbak Tina menidurkan anaknya, aku yang sudah masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’ penis ku yang sudah tegang dari tadi. Lagi asyiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Tina ngeloyor masuk kamar mandi.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Aku kaget bukan kepalang.
“Udah gak sabar ya?” godanya sambil memandangi torpedo ku yang sudah ‘on fire’.
“Haa… aaa… Mbak…” suaraku agak terbata-bata melihat Mbak Tina langsung melepas lilitan handuknya hingga terpampang payudara nya yang montok yang ternyata sudah tidak dibungkus BH lagi, tapi penutup bawah nya masih utuh.
Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Tina langsung memelukku.
“Jangan panggil Mbak dong. Tina aja,” rengeknya manja sambil melumat bibirku dan tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yang semakin ‘on fire’.
Aku sudah dirasuki nafsu birahi langsung membalas pagutan Tina dengan tak kalah ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Tina turun ke leher, perut, hingga sampai di batang kemaluan ku.
“Berpengalaman sekali dia ini…” pikirku.
Jilatan yang diselingi sedotan, kuluman di batang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang melayang-layang.
“Ohhhh… Tina… nikkk… mat… teruss… isepppp…” desahku menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus rambutnya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Lima belas menit lamanya permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yang ingin keluar dari penis ku.
“Akhh… hh… aku kelu.. aaarrr…” erangku diikuti semprotan sperma ku di mulut Tina yang langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yang melahap es Paddle Pop sambil tersenyum ke arahku.
Setelah suasana agak tenang, aku menarik tangan Tina untuk berdiri, dan dalam posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku langsung melumat mulut Tina sambil meremas-remas pantatnya yang padat.
Tina membalasnya dengan pagutan yang tak kalah ganasnya sambil tangan nya mengenggam penisku yang masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke payudara nya yang padat berisi.
“Oohhh.. Ndi… ahhkkhh…” erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung putingnya yang tegang dan berwarna coklat kemerahan.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Tanpa melepas lumatan pada mulut Tina, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal tersebut dan mendudukkannya di atas bak mandi serta membuka lebar-lebar pahanya yang putih mulus.
Tanpa dikomando aku langsung berlutut, mendekatkan wajahku ke bagian perut Tina dan menjilati yang membuat Tina menggelinjang bak cacing kepanasan.
Jilatan ku terus merambat ke bibir vagina nya yang licin tanpa sehelai bulu pun. Sesaat kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang vagina Tina, yang membuatnya mengerang histeris.
“Ndi… sudah… Ndi… masukinn punyamu… aku sudah ga tahan… ayo sayang…” pinta nya dengan nafas memburu.
Tak lama kemudian aku berdiri dan mulai menggesek-gesekkan penis ku yang sudah tegang dan mengeras di bibir vagina Tina yang seseksi si empunya.
“Sudah… say… aku ga ta.. hann… nnn… masukin..” rengek Tina dengan wajah sayu menahan gelora nafsunya.
Perlahan namun pasti penisku yang berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos vagina Tina yang masih sempit walau sudah berstatus janda itu.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Pelann dong say.. sudah 2 tahun aku gak maen..” pinta nya seraya memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri saat penisku mulai menerobos lorong nikmat itu.
Kubiarkan penis ku tertanam di vagina Tina dan membiarkan nya menikmati sensasi yang telah dua tahun tak dia rasakan. Perlahan namun pasti aku mulai mengocok vagina janda muda ini dengan penis ku yang perkasa.
Untuk memberikan sensasi yang luar biasa, aku memompa vagina Tina dengan formasi 10:1, yaitu 10 gerakan menusuk setengah vagina Tina yang dikuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya.
Gerakan ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga membuat Tina merasa vagina nya diubek, sungguh nikmat yang tiada tara terlihat dari desisan-desisan yang diselingi kata-kata kotor keluar dari mulutnya.
“Ouggghh… kontolmu enak say… entot Tina terus say… nikmat,” rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan memaju-mundurkan pantatnya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Tiga puluh menit berlalu, Tina sepertinya akan mencapai orgasmenya yang pertama. Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan yang lebih dalam di vaginanya. Tina menganggkat pinggulnya tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat menghujam kan penisku di vagina Tina…
“Ooouhhh… aaahhhh… hhh…” erang Tina saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan.
Sejenak Mbak Tina kubiarkan menikmati orgasme yang baru saja dia dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintal Mbak Tina ku bopong berdiri dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi.
Sambil menciumi tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus paha mulus Mbak Tina hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali.
Rangsangan ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok di belakang Tina. Apalagi setelah jilatan merambat naik ke vagina Mbak Tina dan mengobok-obok vagina yang semakin menyemburkan aroma khas.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Tak cukup sampai di situ, wajahku ku dekatkan ke belahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Tina seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati.
“Ouhh… aakhh… ssstt… jorok say… apa yang kamu lakukan… jilat memek Tina aja..” celotehnya.
Sepuluh menit berlalu, aku kemudian berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu ke belakang dan penisku yang semakin tegang itu ku gosok-gosokan di sekitar anus Tina.
“Ouh.. ca.. kittt… say… jangan di situ, Tina belum pernah say,” rengeknya sambil menahan saat perlahan penisku menerobos masuk anusnya. Setelah sepenuhnya penisku tertelan anus Tina, ku diamkan beberapa saat untuk beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yang menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai ke daun telinga nya.
“Nikk.. matt.. say..” hanya itu yang keluar dari mulut seksi Tina.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan penis ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki penis laki-laki. Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yang dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara.
Perlahan Mbak Tina mulai mengimbangi gerakan ku dengan goyangan saat penis ku semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok vagina nya yang nganggur.
“Aahhh… ooohhh… luar biasa say… nikmat…” desah Tina menahan nikmatnya permainan duniawi ini. Tiga puluh menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus Mbak Tina, perlahan ku tarik penisku dan mengarahkan nya secara perlahan ke vagina, dan memulai mengobok-obok vagina itu lagi.
Dua puluh menit kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku, hingga aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yang semakin diimbangi Tina yang sepertinya juga akan mendapatkan orgasme keduanya.
Diiringi lolongan panjang kami yang hampir bersamaan, secara bersamaan pula cairan hangat dan kental dari penisku dan vagina Tina bertemu di lorong nikmat Tina. Nikmatnya tiada tara, sensasi yang tiada duanya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Tak lama berselang, aku menarik penisku dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tina yang langsung dijilatinya dengan rakus hingga sisa-sisa sperma yang masih ada di penisku menjadi bersih.
“Tak kusangka mas sehebat ini.. baru kali ini aku merasa sepuas ini. Badan kecil tapi tenaganya luar biasa. Aku mau mas… aku mau kamu mas…” puji Mbak Tina padaku dengan pancaran wajah penuh kepuasan tiada tara.
Sesaat kemudian kami saling membersihkan diri satu dengan lainnya, sambil tentunya sambil saling remas. Saat keluar kamar mandi, terlihat Yeyen masih tertidur pulas, sepuas mama nya yang baru saja ku ‘embat’.
Setelah Yeyen bangun, kami bertiga jalan-jalan di sekitar Malioboro hingga malam. Pukul 9 malam kami tiba di hotel, namun kali ini sambil memandikan Yeyen, Mbak Tina tampaknya sekalian mandi.
Saat keluar kamar mandi, tanpa sungkan wanita Sunda ini melepas handuknya untuk selanjutnya mengenakan daster tipis yang tadi baru kami beli dari salah satu toko di kawasan Malioboro.
“Mas.. mandi dulu gih..” ungkapnya saat aku mendekatkan diri dan mengecup lembut bibirnya yang langsung disambutnya.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Iihh.. mama dan om Andi, ngapain..?” protes si kecil Yeyen saat kami sesaat berpagutan di depan meja hias yang tersedia di kamar hotel itu.
Setelah aku selesai mandi, ku lihat Tina lagi ngeloni Yeyen, dan tampaknya kedua ibu anak ini kecapean setelah jalan-jalan di sekitar Malioboro.
Akhirnya ku biarkan Tina tidur dan aku nggak ngantuk sama sekali. Aku mencoba mengisi waktu dengan menyaksikan live liga Inggris yang waktu itu kebetulan menyajikan big match.
Jam 12 malam lebih saat tayangan bola rampung, perlahan aku mendekati Tina dan mulai membelai-belai betis indah janda muda itu dari balik daster tipisnya hingga sampai pangkal pahanya. Ketika tanganku mulai mengusap-usap vagina nya, Tina terbangun. Ku ajak dia pindah ke bed satunya, sambil ku lucuti daster tipis yang di dalamnya tanpa BH tersebut.
Dengan hanya menggunakan CD tipis berwarna krem, tubuh bahenol itu ku bopong dan ku lentang kan di ranjang satunya, agar kami lebih leluasa dan si Yeyen kecil bisa tidur tenang. Sambil menindihnya, ku remas dan kecup puting payudara putih dan montok itu.
“Aahhh.. mas…” erangnya manja.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
Jilatan ku terus merambah menikmati inci per inci tubuh seksi itu hingga sampe di gundukan nikmat tanpa sehelai rambut pun. Hampir 20 menit lidah ku bermain di bagian sensitif itu, hingga akhirnya…
“Ayo dong mas… cepeten masukin… dah ga tahan nih…”
Perlahan kusapukan penis ku di vagina mungil itu. Kelihatan sekali Tina menahan nafas sambil memejamkan mata nya dengan sayu dan menggigit bibir bawahnya.
Akhirnya burung ku masuk ‘sarang’. Ku pertahankan posisi itu beberapa saat, dan setelah agak tenang aku mulai menyodok perlahan vagina yang semakin basah itu.
Erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut seksi janda sintal ini, menandakan dia sangat menikmati permainan duniawi ini. Tanpa malu dia mendesah, mengerang bahkan diselingi kata-kata kotor yang membangkitkan gairah. Sementara di bed sebelahnya si kecil Yeyen masih tertidur pulas.
Tina, si janda seksi yang sedang ku garap seakan tidak memperdulikan keberadaan putri kecilnya, Yeyen.
Dua puluh lima menit-an kami ‘bertempur’ dalam posisi konvensional itu, perlahan ku angkat tubuh Mbak Tina hingga kini posisi Tina di atas. Posisi yang nikmat, karena selain menikmati memek nya aku juga bisa dengan leluasa meremas, mencium dan sesekali mengulum payudara montok yang ber-ayun dengan indah itu. Baru 15 menit, tiba-tiba tubuh Tina mengejang diikuti lenguhan panjang.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Aaaacchh… aauugghh… Ann.. ddii.. aakku.. kkeelluaa.. aa.. rr…”
Tak lama Tina menghempaskan tubuhnya di dada ku, seraya mulut kami berpagutan mesra. Lima menit lama nya ku biarkan dia menikmati orgasme nya.
Beberapa saat kemudian, karena aku belum apa-apa, aku minta Tina menungging karena aku pengen menikmati nya dengan posisi doggy style. Dalam posisi nungging, kelihatan jelas pantat indah janda kota kembang ini.
Perlahan ku kecup dan jilati belahan pantat seksi itu. Secara perlahan jilatan ku sampe ke vagina mungilnya, Tina menggelinjang dan menggelengkan-gelengkan kepalanya menahan nikmat. Di saat itu pula, tanpa kami sadari, si kecil Yeyen bangun dan menghampiri kami.
“Om Andi.. ngapain cium pantat mama..” selidiknya sambil terus mendekat memperhatikan memek mama nya yang ku lahap habis.
“Adek tenang aja ya.. jangan ganggu Om Andi… Mama lagi main dokter-dokteran dengan Om Andi. Ntar mama mau di cuntik.. Yeyen diem aja ya…” Tina coba menenangkan gadis kecil itu.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Ehmm… hayo Om… cuntik Mama Yeyen cekaaa.. lang Om.. dah ga tahan neh..” rengek Tina. Sedangkan si Yeyen terlihat duduk manis di pinggiran bed satunya, siap menyaksikan adegan yang semestinya belum pantas dia saksikan.
Perlahan penis ku yang sudah “on fire” ku gosok-gosokkan di lubang memek Tina hingga menyentuh anusnya, dari arah memek hingga lubang anusnya.
Dan karena tak tega menyaksikan Tina semakin meracau dan merengek minta segera di ’suntik’, secara perlahan ku arahkan penis ku ke liang senggama nya yang licin oleh cairan vagina nya.
“Om, kok Mama Yeyen dicuntik pake burung Om…” protes si kecil yang belum ngerti apa-apa itu.
“Aauhh… ahh… lebih dalam Mass.. sss.. Ann.. dddi..” pinta Tina dalam erangan dan desahan nikmat nya tanpa mempedulikan keberadaan Yeyen yang terlihat bingung melihat mama nya, antara kesakitan atau menahan nikmat.
Tiga puluh menit berlalu, aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari ujung penis ku. Agar lebih nikmat, ku putar tubuh sintal janda kembang ini tanpa mencabut penis ku hingga kami kembali pada posisi konvesional.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Ti… tiiinn.. aku mau keluar,” erang ku mencoba menahan muntahan lahar nikmat yang semakin mendesak ini.
“Ntar.. Masss.. ss.. tahann… kita bareng…” erangnya dengan mata terpejam seraya menggigit kedua bibirnya menahan genjotan ku yang semakin kencang di vaginanya.
Kedua tangan nya mencengkram punggung ku, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang kami berdua.
“Aaaccchhh… aaauuggghh…” Maniku dan mani nya akhirnya bertemu di lorong kenikmatan itu sementara bibir kami berpagut mesra dan tangan kanan ku meremas payudara nya yang mengencang saat kami orgasme bareng tadi.
Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, kami masih berciuman mesra sambil berpelukan mesra, sementara penisku masih ‘tertanam’ di memeknya. Sadar dari tadi Yeyen terus memperhatikan kami.
Tina dengan wajahnya yang penuh kepuasan sejati, mengedipkan matanya seraya melihat ke arah Yeyen sambil tersenyum manis dan aku pun menghempaskan tubuh ku di sampingnya, dan saat penis ku akan ku cabut.
Kuembat Tina Janda Kembang – Kisah Becek.
“Nggak usah Mas.. biarin aja dulu di dalem..” rengeknya manja dan segera ku hadiahi ciuman mesra di keningnya. Tak lama kemudian Yeyen mendekati kami yang baru saja menikmati permainan ranjang yang begitu dahsyat.
Hari berikutnya selama Ibu dan anak ini di Jogja, kami terus melakukan hubungan seks ini, dengan berbagai variasi dan teknik yang lebih mesra. Bahkan kadang kami melakukan nya di kamar mandi saat mandi. Malahan kami tak peduli lagi dengan keberadaan Yeyen. Tina juga tak segan mengoral penis ku di hadapan Yeyen.
Liburan tahun baru lalu aku mendatangi nya di Bandung dan menginap selama seminggu lebih di rumah Janda seksi itu. Kepada tetangga sekitar, dia mengenalkan aku sebagai keponakan jauhnya.
Agen Slots Gacor – Slot Gacor – Slots Gacor – Agen Tembak Ikan – Agen Bola SBOBET – Agen Bola IBCBET – Agen Casino – Agen Live Casino – Agen Poker Online – Agen Domino99 Online – Agen Capsa Susun Online – Agen Ceme Online – Agen Capsa Online – Agen Joker – Agen Slot Games – Agen Sabung Ayam – Agen Slots Terlengkap Deposit Pulsa
Dan yang paling penting, kami menghabiskan waktu dengan bermain seks sepuasnya, apalagi si kecil Yeyen telah dia titipkan di tempat orang tuanya di Ciamis, sedang selama aku di sana, dia sengaja meliburkan pembantu nya.
Begitulah kisah seks ku dengan Tina, si janda seksi. Dan pembaca, entah kenapa, sejak saat itu, untuk urusan seks aku merasa lebih menikmati permainan dengan wanita setengah baya.