ABGCerita BecekKisah BecekMahasiswiSelingkuhWanita Karir

Gegara Mengajari Heni Renang

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Gegara Mengajari Heni Renang
Gegara Mengajari Heni Renang

Aku mempunyai kegemaran berolah raga, yaitu sepak bola, futsal, basket, dan renang. Khususnya renang, aku lakukan minimal sebulan sekali.

Pada suatu hari aku pulang dari kerja sore itu, aku istirahat sebentar kemudian aku menyiapkan pakaian renang, baju ganti serta peralatan handuk dan sabun juga shampoo. Setelah siap semua, aku berangkat menuju tempat kolam renang umum di daerah Kuningan dengan mengendarai mobilku.

Sesampainya di tempat kolam renang tersebut aku memarkir mobilku. Setelah aku parkir, aku menuju loket untuk membeli karcis masuk kolam renang. Dan aku pun masuk ke area kolam renang. Setelah itu aku pakai baju renangku, aku menitipkan bajuku ke tempat penitipan. Akupun menuju kolam renang sebelum mulai renang, aku selalu pemanasan terlebih dahulu. Setelah 5 menit pemanasan, aku mulai masuk ke kolam dan aku selalu mengelilingi kolam renang.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Merasa lelah aku istirahat. Pada saat istirahat aku duduk di tepi kolam renang, aku melihat sosok wanita di sampingku. Dan aku pun membuka pembicaraan dengan basa basi.
”Sendirian ya, mbak? Mana teman–temannya?” tanyaku kepada wanita di sampingku.
“Iya, belum datang yang lain,” jawab wanita itu.
“Kok belum berenang?” tanyaku kembali.
“Saya nggak bisa berenang dan saya hanya ikut–ikutan.“

Aku pun heran. Dan tidak lama kemudian, seorang temannya datang dan masuk pula di samping wanita itu. Akupun memberi senyuman kepada mereka dan aku mulai berenang dan berputar-putar kembali, akupun meninggalkan mereka.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Setelah cukup lelah, akupun istirahat yang kedua. Dan tempat istirahatku seperti yang tadi. Dan akupun menjumpai mereka kembali.
“Lho, kok masih di sini?” kataku.
“Iya nich, ngak biasa berenang sich,“ jawab wanita itu.
“Oh ya boleh kenalan?” tanyaku dengan menyodorkan tangan kananku.
“Namaku Anggara,“ kataku.
“Heni,” katanya.

Temannya kuketahui bernama kaka.
“Mau nggak ajarin saya?”
“Kalau nggak mau nggak apa-apa kok,” Kata Heni.
“Ya, sini aku ajarin tapi nggak bisa seperti pelatih renang yaaa,” jawabku.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Dan temannya berenang menjauh dari aku dan Heni. Akupun mendekatkan diri ke Heni. Akupun menyuruh Heni telungkup dalam air dan aku menahan tubuh Heni dengan kedua tanganku. Aku berada di sebelah kirinya.
“Tangan kamu pegang pinggiran kolam renang.“
“Ya, begitu,” perintahku.
Tanpa sengaja tangan kiriku memegang buah dadanya dan Heni menenggok ke kanan melihat aku. Aku agak kaget melihat wajahnya namun Heni memberikan senyuman kepadaku.

Dan aku mulai lega. Dan aku memerintahkan gerak kakinya naik turun bargantian. Aku tetap memegang buah dadanya karena aku pikir kesempatan dan tidak terlihat siapa-siapa. Setelah cukup lama aku mulai ngak konsen karena “adik” mulai bikin ulah.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

“Sudah dulu ya, aku mau putar-putar kembali.”

Untuk menjaga adikku, aku akhiri ajaranku untuk berenang. Setelah beberapa putaran aku akhiri berenang sore itu dan aku sudah tidak melihat Heni dan temannya lagi. Sesudah aku bilas air pancuran, aku ganti pakaian dan keluar menuju tempat parkir.

Setelah aku mau meninggalkan parkiran, aku melihat Heni berjalan sendirian dan aku menghampiri.
“Kemana temannya tadi?” tanyaku.
“Udah pulang duluan sama cowoknya,” jawab Heni.
“Mana cowok kamu?” tanyaku.
“Aku gak dijemput,” jawabnya.
“Tinggal dimana?“ tanyaku.
“Di daerah Tebet,” jawabnya.
“Kalau nggak keberatan, aku anterin ke rumah kamu.”
“Ya bolehlah.”

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Kemudian aku suruh naik ke sampingku. Dalam perjalanan ke rumahnya, aku ngobrol kesana kemari. Sesampai di rumahnya, ia masuk dan akupun disuruh masuk.
“Kok sepi? Kemana semuanya?” tanyaku.
“Ortuku baru saja pergi kunjungan ke Bandung,” terangnya.
“Duduk sini aku mau naruh pakaianku dulu,” katanya dan aku duduk di ruang tamu.

Heni membuatkan minuman teh buatku.
“Silahkan minum. Nggak aku racuni koq,” candanya.
“Makasih,” jawabku.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Iapun duduk di sebelah kananku. Kami pun ngobrol macam-macam dan aku melihat celahan baju Heni yang terbuka, ternyata dia tidak memakai BH. Dan aku coba mendekatkan diriku semakin lebih dekat dengannya. Setelah dekat aku terkaget, ia mencoba bersandar ke tubuhku. Aku semakin berani memandangnya dan disambut dengan ciumannya. Akupun menciumi leher Heni, “ aa…. ahhhh mas….” Aku mencoba membuka kancing bajunya, dan aku singkapkan sehingga buah dadanya terlihat olehku. “Mass, jangan ya… aku malu,“ katanya dengan terengah-engah. Lalu aku menidurkan Heni ke sofa panjang. Dan menyusu, “aaahhhhhhhhh…… uuuhhhhhhhhh…… mmaaasss….” desahnya. Aku lalukan dari buah dada kiri ke kanan dan bergantian.

Setelah aku puas, aku bangkit buka bajuku dan celanaku. Setelah terlepas celanaku, “wwwaaaahh punyanya Mmaaaaasssss sudah tegang,“ kata Heni. Dengan itu, akupun jadi nafsu membuka CD ku dan berdiri menantang, aku membuka celana roknya . Aku nggak kuat, aku sodorkan kontolku ke mulut Heni dan diciumin dan disertai desahan, ”oooohhhh….. mmmaaassss….” tanganku mulai bereaksi menyelinap ke CD menuju Memek Heni dan ternyata sudah ada cairan di memeknya. Selang beberapa saat aku bangkit melepas CDnya. Kemudian aku membuka pahanya dan aku mulai menciumi dan menjilati memeknya.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Dengan posisi penetrasi sambil menyusu, Heni mengerakkan pantatnya ke atas dengan maksud memeknya dapat dicolok oleh kontoku yang sudah tegang. “Uuuhhhh…. mmmaaaassss cccceeeepppeeeetttaaannnnn dddoooonnnggg,” desahnya dan aku pun nggak sabar, aku atur posisi yang baik supaya kontol aku dapat masuk ke memeknya.

“Bbbllleeess……” masuklah kontol aku. Akupun mulai menaik turunkan pantatku sembari menyusui buah dadanya.
”Uuuhhh…… aaaahhhh…. uuuhhhh….” desah Heni. Aku tidak lepas dari buah dadanya.
“mmmaaaasssss….. kkkkkoooccccooookkk tteeerrruuusss kkooonntttooll mmaassss….” kata Heni.
“Sssshhhhhh….. aaahhh…..”
Sekitar 15 menitan.
“Aaaakkkkkuuu…… uuuuddddaaahhh kkkeeellluuuaaarrrr…..“ kata Heni dan ppplllaaakkk….. pppplllloookkkk…. bunyi gesekan kontolku dengan memeknya yang sudah mengeluarkan cairan.

Dan aku kocok terus masih tanggung sebentar lagi ingin keluar.
“Heni……….. aaakkkkkuuu mmmmaaaauuuu….. kkkeeeellluuaaarrrr nnnnniiiihhhh……” kataku.

Gegara Mengajari Heni Renang – Kisah Becek.

Hitungan detik akhirnya pejuku keluar dan membasahi memek Heni dan akupun menciumnya.
“Mas Anggara makasih ya…. aku…. sebenarnya ingin begituan sama pacarku tapi pacarku belum pulang dari dinasnya di luar kota,” kata Heni.
”Ya…. makasih juga…. aku juga sudah lama nggak gituan ama pacarku,” jawabku sekenanya.

Dan aku pun mencabut kontolku setelah kontolku kembali normal lagi.
“ya udah mari kita lakukan sepuas-puasnya,” kataku sambil memainkan buah dadanya.

Akhirnya kami melanjutkannya hingga beberapa kali di kamarnya Heni serta di kamar mandi.

Kisah Becek

kisahbecek.com Kisah Becek | Kisah Dewasa | Cerita Becek | Cerita Dewasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *